SURABAYA – Pak Purnomo adalah seorang mualaf yang sudah satu tahun masuk islam. Dirinya bertekad untuk menjadi mualaf yang mandiri serta lepas dari bantuan keluarganya yang masih nonmuslim. Ia memutuskan untuk menikah dengan istrinya yang juga merupakan seorang muslim. Pak Purnomo pun bekerja serabutan. Sedangkan istrinya berusaha untuk berjualan nasi pecel. Sebelumnya istrinya tersebut sudah pernah berjualan pecel. Namun berhenti karena suami pertamanya (sebelum pak Purnomo) meninggal.

Pak Purnomo dan keluarganya hidup di rumah kontrakan. Namun Bu Dhe beliau memiliki lahan untuk berjualan nasi pecel. Di tempat tersebut Bu Dhe-nya berjualan sinom. Pak Purnomo ingin agar istrinya bisa berjualan di tempat tersebut, sementara Pak Purnomo tetap bekerja serabutan dan mencari pekerjaan untuk mendorong usaha warung pecelnya.

LAZIS Al Haromain Surabaya membantu Keluarga Pak Purnomo untuk berjualan nasi pecel kembali pada Rabu (24/05/2023). LAZIS Al Haromain membantu membelikan bahan-bahan untuk membuat nasi pecel. Pak Purnomo pun secara amanah membuka kembali warung nasi pecel tersebut. Pak Purnomo berterima kasih karena akhirnya beliau dapat menggerakan perekonomian keluarga kembali. (Noven)

Bagikan Berita: