MALANG – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, LAZIS Al Haromain Malang Raya mengadakan Program Tuna Netra Mengaji yang melibatkan keluarga besar TPQ Difabel Ngaglik. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada santri tuna netra untuk belajar dan mendalami ajaran agama dengan cara yang lebih inklusif dan menyenangkan.

Program ini diikuti oleh 24 santri tuna netra serta 2 guru atau tenaga pengajar yang berkomitmen untuk mendampingi dan membimbing para santri dalam proses pembelajaran. Kegiatan dimulai dengan penjemputan ke rumah masing-masing santri, yang menunjukkan perhatian dan kepedulian dari pihak penyelenggara terhadap kondisi dan kebutuhan peserta.

Setelah semua santri berkumpul, acara dilanjutkan dengan perayaan Maulid Nabi yang diisi dengan tausyiah. Tausyiah ini disampaikan oleh seorang penceramah yang berpengalaman, yang menjelaskan tentang makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW. Para santri dan guru sangat antusias mengikuti acara ini, mendengarkan dengan seksama setiap penjelasan yang diberikan.

Acara ini tidak hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi momen refleksi bagi semua peserta untuk lebih mendalami ajaran Islam. Dalam suasana penuh kebersamaan, para santri tuna netra diajak untuk menghayati dan mengamalkan ajaran Nabi dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah sesi tausyiah, kegiatan diakhiri dengan proses pembelajaran menggunakan metode Iqro Braille. Metode ini dirancang khusus untuk membantu santri tuna netra dalam membaca Al-Qur’an dengan lebih mudah dan efektif. Para guru memberikan bimbingan intensif, memastikan setiap santri memahami cara menggunakan huruf Braille untuk membaca dan menghafal ayat-ayat suci.

Program Tuna Netra Mengaji ini merupakan salah satu wujud nyata dari komitmen LAZIS Al Haromain untuk memberdayakan semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para santri tuna netra dapat lebih dekat dengan ajaran agama dan merasakan kebahagiaan dalam belajar.

Kegiatan ini juga menciptakan rasa kebersamaan dan solidaritas di antara para peserta, serta memberikan inspirasi bagi masyarakat luas untuk lebih peduli terhadap pendidikan bagi penyandang disabilitas. Semoga program seperti ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih besar di masa depan. (Yogi)

Bagikan Berita: